Gunung
Lawu terletak di pulau Jawa, yakni di perbatasan antara provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Timur, berdiri gagah di atas 3 kabupaten, yakni
kabupaten Ngawi dan Magetan di Jawa Timur dan kabupaten Karang Anyar di
Jawa Tengah. Ketinggian gunung Lawu mencapai 3.265 mdpl.
Gunung
Lawu memiliki 3 puncak. Yaitu, Hargo Dumiling, Hargo Dalem dan puncak
paling tinggi di antara ke-3-nya, puncak Hargo Dumilah. Dan memiliki 4
jalur pendakian. Yaitu;
1. Jalur Cemoro Sewu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur
2. Jalur Srambang di Kabupaten Ngawi, Jawa Timu
3. Jalur Cemoro Kandang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
4. Jalur Candi Cheto di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Namun dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengupas satu jalur terlebih dahulu. Yakni;
Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu
Buat kamu yang menggunakan transportasi bus yang datang dari Solo, Semarang dan kota-kota searah lainnya. Tujuan utamamu adalah Terminal Karang Pandan, selanjutnya, silakan menuju basecamp di Magetan dengan mencarter mobil pick-up.
Dan buat kamu yang mengendarai kendaraan pribadi. Tujuan utamamu adalah kabupaten Tawamangu, dilanjutkan dengan menuju perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, cukup mudah menemukannya karena kamu bisa menemukan petunjuk jalan yang cukup banyak di sepanjang jalan. Sesampainya di perbatasan, sebelum menemukan basecamp Cemoro Sewu yang kita tuju, kamu akan melihat basecamp Cemoro Kandang terlebih dahulu, karena jarak di antara kedua basecamp ini cukup dekat, yakni hanya 300 meter.
Basecamp Cemoro Sewu
Sesampainya di basecamp, kamu bisa beristirahat, menjajal jajanan untuk mengganjal perut, melengkapi logistik dan melakukan pendaftaran, biasanya pihak pengelola basecamp akan meminta satu KTP untuk setiap rombongan dan dipungut biaya pendaftaran senilai Rp. 15.000 per orang. Basecamp Cemoro Sewu cukup nyaman karena di sana tersedia fasilitas berupa kamar kecil dan mushola.
Basecamp - Pos 1
Selepas beristirahat di basecamp, perjalanan menuju puncak Lawu diawali dengan track yang masih landai berupa bebatuan yang sudah ditata rapih. Pemandangan masih berupa ladang perkebunan warga, selepas kebun, kamu akan memasuki hutan pinus yang indah dan diiringi oleh nyanyian burung. Jika beruntung, di sini kamu bisa bertemu dengan monyet ekor putih. Sebelum tiba di pos 1, kamu akan menemukan Sendang Panguripan. Yakni sumber air untuk mengisi kembali botol-botol yang sudah kosong.
Pos 1 - Pos 2
Pos satu merupakan lahan datar yang cukup luas, di sana, kamu masih bisa menemukan beberapa warung dan sebuah bangunan, entah bangunan apa, yang cukup besar dan bisa menampung beberapa orang.
Sepanjang perjalanan menuju pos 2 tidak jauh berbeda dengan perjalanan menuju pos 1 tadi, meskipun sedikit menanjak, tapi masih landai, bebatuan yang tertata rapih masih setia menemani dan pohon-pohon pinus masih berbaris mendengarkan derap langkah rombonganmu. Jangan heran apabila kamu mencium bau belerang, sebab, bau itu berasal dari batu-batu yang kau injak.
Pos 2 - Pos 3
Saat sampai di pos 2, kamu masih bisa menemukan warung yang menjual makanan, pemandangan berupa hijau dedaunan pohon pinus dan lamtoro. Bila terasa lelah, kamu bisa istirahat di sini.
Melanjutkan perjalanan, medan menuju pos 3 sudah mulai menanjak, tapi masih ramah. Jalanan masih berupa bebatuan dan pemandangan sudah mulai terbuka, pohon-pohon itu digantikan dengan tebing jurang di samping track pendakian.
Pos 3 - Pos 4
Di pos 3, kamu akan menemukan kembali bangunan yang mirip dengan bangunan di pos 1 tadi. Saat istirahat di sini, jangan heran bila kamu mencium bau menyan atau dupa, karena di belakang bangunan terdapat tempat untuk menaruh sesajian. Jangan takut juga.
Selepas dari pos 3, perjalanan sesungguhnya baru saja dimulai. Track semakin miring, semakin memasuki hutan rimbun, pemandangan hanya dipenuhi oleh barisan pepohonan yang hijau dan menenangkan, jalanan berupa batu yang sudah gosong akibat kebakaran besar yang terjadi pada tahun 2015.
Pos 4 - Pos 5
Pos 4 merupakan tempat paling tidak nyaman untuk beristirahat, karena lahannya yang sempit, bila rombonganmu banyak dan beristirahat di sana, bisa jadi menghalangi pendaki lain yang hendak lewat.
#Perjalanan_menuju_pos5
Selepas pos 4, perjalanan kembali landai, jalur didominasi oleh track yang datar, udara sejuk khas pegunungan sudah semakin berani menusuk-nusuk tubuh, artinya jangan terlalu lama bila beristirahat, takut bajumu yang basah oleh keringat ditiup angin dingin. Maka akan menghasilkan suhu dingin di tubuh.
Pemandangan sudah mulai terbuka kembali, tumbuhan perdu yang hanya hidup di ketinggian 2.600 mdpl mulai menghiasi lembah dan ngarai. Sebelum sampai di pos 5, kamu akan menemukan sumur Jolotundo, yakni sebuah goa vertical yang di dalamnya terdapat sumber air yang kecil.
Puncak Hargo Dumilah
#Tugu_puncak_HargoDumilah
And finally yang paling ditunggu-tunggu puncak
paling tinggi yang dikenal sebagai tempat yang diselimuti misteri.
Puncak ini sering dijadikan tempat berkumpulnya para jawara, entah untuk
meditasi atau saling memamerkan kesaktian mereka. Di sini, kamu bisa
menemukan Tugu dengan bendera merah putih dan tidak jarang pula
ditemukan sasajen, seperti dupa dan kelapa, entah untuk siapa dan dari
siapa.
#Pemandangan_puncak_hargodumilah
Berada di ketinggian 3.265 mdpl, bila cuaca cerah, di sini kamu bisa melihat pemandangan indah berupa hamparan awan, Semeru, Gunung Arjuno, gunung Merapi dan gunung Merbabu.
0 komentar:
Posting Komentar